PESAN DAN KESAN
ALUMNI DOKTER
FAKULTAS
KEDOKTERAN UNTAD
ANGKATAN KE – 13
dr. Ihwan Ukhrawi Aly, S.Ked
Ketua Angkatan FK Untad 2011
Bismillahirrahmanirrahim.
Yang
Terhormat,
-
Rektor Universitas Tadulako, atau yang mewakili (Prof. Dr. Ir. Muhammad Basir
SE, MS)
-
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako (Dr. dr. M. Sabir, M. Si)
-
Direktur Rumah Sakit Universitas Tadulako (Daerah, Jejaring, Se Sulteng)
- Ketua Badan
Kordinasi Klinik (Bakordik) FK Untad – RSUD Undata (drg. Herry Mulyadi, M.Kes)
-
Wakil Dekan Bidang Akademik FK Untad ( dr. Muh. Ardi Munir, M.Kes, Sp,OT, FICS,
MH)
-
Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan (drg. Tri Setyawati, M.Sc)
-
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (dr. Sumarni, Sp.GK, M.Kes)
-
Ketua Program Studi Profesi Dokter (dr. Rosa Dwi Wahyuni, M.Kes, Sp.PK)
- Staf Dosen,
Dokter Pembimbing Pre Klinik dan Klinik, Para Guru – guru kami yang telah
mengajarkan ilmunya dengan tulus kepada kami
- Para Orang tua
kami yang tercinta, yang tak pernah lelah mendampingi dan mendoakan kami
- Serta kepada
seluruh staf, jajaran civitas akademika, keluarga besar Fakultas kedokteran
Universitas Tadulako
- Dan para
undangan yang tidak dapat kami sebut satu persatu.
Assalamu
‘alaikum wr.wb.
Selamat
Pagi, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua…
Om
Swastyastu…
Alhamdulillah,
Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih, tapi tak pernah pilih kasih,
dan juga Maha Penyayang yang kasih sayangnya tak pernah hilang untuk hambaNya,
karena atas Kasih dan SayangNya pula, Allah telah mentakdirkan kita semua dalam
kondisi sehat walafiat untuk bertemu di hari yang berbahagia ini yaitu
Pengukuhan dan Pengambilan Sumpah Dokter Angkatan ke 13 Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako.
Rekan-rekan
sejawat yang saya banggakan,
Hadirin
yang saya hormati.
Mengenang
kembali masa pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako, kembali
mengingatkan kita arti cinta, pendidikan ini dimulai dengan cinta, dijalani
dengan cinta dan diselesaikan dengan cinta, tentu cinta yang paling mulia
adalah cinta kita kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa. Gelar baru yang kini
kami sandang ini adalah buah dari doa kami yang terus kami panjatkan kepada
Allah SWT.
Hari
ini adalah hari dimana kita patut bersyukur atas segala karunia yang Allah
berikan. Hari dimana seluruh upaya yang dilakukan selama menjalani pendidikan
dokter, telah bermuara pada prosesi pengambilah sumpah dokter. Dan hari ini
menjadi begitu istimewa, karena setelah hari ini melekat gelar dokter yang
disandingkan didepan nama kita. Dengannya, melekat pula tanggung jawab besar,
yang akan dipikul oleh kita semua sebagai insan kesehatan dan kemanusiaan. Ini
jelas tidak akan mudah, tetapi ini dapat kita perjuangkan bersama. Untuk itu
kawan, mari kita tunjukkan kepada masyarakat bahwa siapa kita, jati diri kita
dengan membawa nama baik almamater kita kepada masyarakat dimana pun berada,
bekerja, berbakti dan mengabdi dengan sepenuh hati.
Rekan-rekan
sejawat yang saya banggakan,
Hadirin
yang saya hormati.
Mengenang
hari ini, mengingatkan kita kembali suka dan duka kenangan dimana pertama kali
kita memasuki kampus ini sebagau anak yang baru lulus SMA yang memiliki cita
–cita menjadi dokter. Semasa menjadi mahasiswa, kita terjaga hingga larut malam
bahkan tidak tidur untuk mengerjakan serangkaian tugas tutorial, laboratorium,
presentasi pleno, dan sebagainya. Tidak berhenti disitu, ada ujian
laboratorium, ujian blok, ujian OSCE dan berbagai jenis ujian lainnya
senantiasa mewarnai kehidupan di kampus ini. Di akhir pendidikan tahap ini,
penulisan skripsi menjadi penutup pendidikan sarjana kedokteran.
Memasuki
program pendidikan profesi dokter atau biasa disebut coassitent, perjuangan
tidak terhenti, sering kita tetap harus terjaga sepanjang malam untuk berjaga
di IGD ataupun bangsal, sembari mengerjakan presentasi kasus, observasi pasien,
follow up pasien,dan berbagai aktivitas lainnya yang saat itu terasa tidak akan
mampun dilalui dengan mudah. Tidak jarang kita harus tetap bertahan pada
kondisi berhari – hari tidak mendapatkan istirahat yang cukup, bahkan harus bersabar
dan dirundung sedih apalagi ketika kita tidak bisa berkumpul dengan keluarga
dim omen hari raya. Hingga akhirnya Ujian Kompentensi Dokter menjadi penutup
seluruh rangkaian pendidikan profesi dokter.
Dari
pahit dan manisnya perjuangan ini, kadang – kadang kami hampir putus asa. Tapi
syukur Alhamdulillah dibelakang kami selalu ada orang tua yang tidak
henti-hentinya memberikan motivasi, semangat, nasehat serta doa atas proses
yang kami jalani. Maka bagi kami, tidak ada sesuatu yang berharga di dunia ini
menggantikan jasa dan pengorbanan orang tua kami.
Terima
kasih pa, Terima kasih ma.
Rekan
– rekan sejawat yang saya cintai.
Hari
ini kita semua telah berikrar sumpah, berkomitmen tentang kebersamaan dalam
kesejawatan, tentang misi kemanusian dan amanah keprofesian. Hari ini resmi
gelar dokter membersamai nama kita. Kelak di masyarakat, mereka yang mengenakan
jas putih, menjalankan profeis dokter, masih amat dipandang dihargai dan
dijadikan tumpuan masyarakat ketika mengalami kesulitan.
Seorang
dokter sejatinya adalah seorang pendidik, begitu yang tertulis di kode etik
kedokteran, seorang guru pernah menyampaikan kepada kita bahwa suara seorang
dokter jauh lebih didengar disbanding suara seorang kepala desa, camat, dan
saya yakin, teman – teman sudah pernah membuktikannya sendiri ketika turun ke
masyarakat selama stase di bagian IKM (ilmu kesehatan masyarakat). Namun perlu
kita sadari menjadi dokter punya tantangan berat, di masa sekarang tuntutan
tentang malpraktek dokter begitu sering kita dengar, tidak sedikit kita melihat
di berita bahwa ada dokter tersangkut masalah hukum. Tapi kami yakin, betapapun
beratnya halangan yang kami hadapi, dari segala ilmu yang telah diberikan oleh
dosen, guru – guru kami selama ini, motivasi dan nasehat yang baik untuk kami,
kelak kami akan buktikan bahwa kami para dokter lulusan fakultas kedokteran
untad adalah dokter yang berkualitas dan bisa setara atau bahkan lebih baik
dibanding lulusan FK lain, dan tentunya dalam setiap sikap tindakan kami
senantiasa berdasarkan standar kompetensi profesi kedokteran.
Akhirnya,
setelah ini masih ada tahap lain yang perlu kami jalani yaitu program
internship. Mungkin kita pun kerap mendengar tentang berbagai kesulitan yang
terhampar kedepan, tapi sadarilah kawan, bahwa sulit tak selamanya sulit,
sebagaimana mudah tak selamanya mudah, hanya saja dikhawatirkan kesulitan punya
nafas lebih panjang dibanding semangat dalam memperjuangkannya. Seperti orang
bijak sering bilang dari pada mengutuk kegelapan, lebih baik menyalakan lilin
untuk menerangi segalanya, maka semoga kita semua menjadi dokter yang memberi
cahaya bagi yang lain, mari kita jaga nama baik almamater kita, dalam setiap
aktivitas beripa senyuman terbaik, pelayanan dengan kompentensi terbaik dan selalu selipkan doa
bagi kesembuhan pasien kita kelak.
Rekan-rekan
sejawat yang saya banggakan,
Hadirin
yang saya hormati.
Atas
berbagai hal yang kami dapatkan, pencapaian yang kami raih, dan beberapa
tahapan yang akan kita hadapi kedepannya, pada kesempatan istimewa ini,
perkenankan saya, atas nama teman – teman yang telah disumpah pada hari ini
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi – tingginya.
Pertama,
terima kasih kami sampaikan kepada bapak rector universitas tadulako beserta
jajaran unsure pimpinan yang telah memberi kesempatan seluas – luasnya bagi
kami untuk belajar dikampus ini.
Selanjutnya
yang kedua, terima kasih, penghargaan dan penghormatan kami kepada pimpinan
fakultas kedokteran universitas tadulako, ayahanda dekan beserta jajarannya,
dosen – dosen, serta guru – guru kami yang tidak bisa kami sebut satu persatu.
Dari mereka kami semua dididik, diajar, ditanamkan kecintaan dan tanggung jawab
besar terhadap ilmu kedokteran dan profesi dokter.
Kami sangat bersyukur dan bangga
karena Allah, Tuhan YME mengizinkan kami semua untuk mengenyam pendidikan di FK
Untad dan memperoleh kesempatan belajar dan dididik oleh dokter sekaligus guru
– guru kami yang terbaik, kami juga adalah bagian dari sejarah perjalanan
fakultas ini dari sejak berdiri tahun 2012 masih akreditasi C, tapi berkat
usaha dan kerja keras keluarga besar fakultas kedokteran universitas tadulako,
kampus kita tercinta ini telah terakreditasi B sehingga telah setara dengan
kampus FK yang lain di Indonesia. Oleh karena itu kelak, jika kelak kami dipanggil
almamater untuk membaktikan diri untuk kampus, sebagai alumni, pantang bagi
kami mundur, maka sepatutnya kami harus memajukan almamter kami.
Selanjutnya
yang ketiga, terima kasih kepada orang – orang yang berjasa yang telah
mengantarkan kami hingga saat ini dari kakak staf akademik, staf perlengkapan,
keamanan. Teman – teman, senior dan junior, dan yang lain – lain. Mereka yang
mungkin ada diluar sana yang sudah membantu kami, menjadi penasehat, teman dan
sahabat yang mendukung setiap langkah kami.
Dan
terakhir, ada cinta yang teramat besar dari kedua orang tua, ayahanda, ibunda
tercinta, yang begitu luar biasa, darinya kami banyak belajar tentang keteguhan
dan kekuatan. Mendengarkan kami ketika sedih, curhat, menyemangati ketika
melewati ujian – ujian yang sulit, memeluk saat beban terasa begitu berat.
Merekalh yang berdoa di malam – malam yang sunyi, ketika kami sedang terjaga
mengerjakan tugas atau mendapat giliran jaga malam. Mereka pula yang menangis
rindu dalam jauhnya jarak terlebih saat idul adha, nyepi, galungan atau bahkan
saat natal maupun idul fitri. Doa mereka tidak pernah berhenti mengalir,
membukakan jalan bagi kami semua. Sungguh dalam kesempatan ini, izinkan kami
mengucap terima kasih kepada ayahanda dan ibunda Semoga setiap pengorbanan
selama ini tidak menjadi sia-sia, menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kami dalam
memberi pengabdian terbesar bagi sesama. Pencapaian kami sampai sejauh ini
adalah bakti kami untuk mu, dan kelak pengabdian serta amal unggulan yang kami
lakukan semoga menjadi penjemput Ayahanda dan Ibunda untuk mencapai Surga Nya.
Aamin
yaa rabbal alamin.
Baiklah,
Sebelum saya akhiri pesan dan kesan alumni ini, kami para dokter baru, sebagai
bentuk ucapan terima kasih dan penghargaan kami kepada para dokter dan guru
yang telah membimbing kami selama menjalani coassisten di rumah sakit, maka
secara simbolis kami akan memberikan plakat kepada dokter, yang akan di wakili
oleh dr. John Abbas Kaput, Sp.OG dan dr. Kartin Akune, Sp.A, dari kami akan di
wakili oleh dr. Kadek Agus Arsana dan dr. Dina Adlina Mallappa. Kepada dokter
saya persilahkan untuk mengambil tempat didepan.
Kepada
dokter saya ucapkan terima kasih, dan dapat kembali ke tempat.
Yang
terakhir, kami punya persembahan untuk hadirin sekalian, berupa video perjalanan
kami selama pendidikan baik pre klinik hingga klinik, selamat menyaksikan.
Demikianlah
yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan
Billahi
fastabiqul khairat.
Wassalamu
‘alaikum. Wr.wb
Palu, 3 Juli 2018
dr. Ihwan Ukhrawi Aly, S.Ked
IG : @ihwanaly